Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), Bank Mandiri secara konsolidasi hingga kuartal II 2021 mencatatkan pertumbuhan 19,73 persen yoy menjadi Rp1.169,2 triliun. Dana murah mendominasi DPK dengan komposisi sebesar 68,49 persen. Pertumbuhan dana murah terutama di dorong oleh pertumbuhan giro (bank only) sebesar 40,9 persen yoy.
Keempat, kinerja BTN turut mencatatkan hasil positif dengan kenaikan laba bersih sebesar 19,87 persen yoy dari Rp768 miliar menjadi menjadi Rp920 miliar. Kenaikan ini terjadi karena beragam strategi BTN mulai dari efisiensi, digitalisasi, perampingan outlet, hingga meningkatkan fee based income melalui transaksi non-kredit.
Kenaikan laba turut ditopang penyaluran kredit dan pembiayaan yang tumbuh 5,59 persen yoy. Pertumbuhan penyaluran kredit tersebut juga disertai dengan perbaikan kualitas dan peningkatan pencadangan untuk menjaga bisnis terus tumbuh berkelanjutan.
Kemudian, BTN mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar 5,59 persen secara yoy dari Rp251,83 triliun menjadi Rp265,9 triliun.
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi masih menjadi motor utama penggerak penyaluran kredit Bank BTN dengan kenaikan sebesar 11,17 persen yoy menjadi Rp126,29 triliun pada kuartal II-2021. KPR Non-subsidi juga tumbuh perlahan di level 0,90 persen yoy menjadi Rp80,59 triliun, dan kredit konsumer non-perumahan juga tercatat meningkat di level 17,47 persen yoy menjadi Rp5,43 triliun.