Rinciannya, harga timah kembali turun tajam di hari ketiga sebesar 8,87%, sehingga selama 3 hari perdagangan harga timah jatuh super tajam sekitar 24% atau setara USD6564 per ton.
"Serta kembali turunnya harga gold sebesar 0,22% di tengah kembali naiknya yield Obligasi AS tenor 10 tahun di level 3,202%," kata Edwin.
Disisi lain, katalis berpotensi datang dari penguatan harga Coal sebesar 1,41% mendekati level USD393 serta kembali naiknya harga minyak sebesar 2,57% pasca negara G7 akan memberikan sanksi baru kepada Rusia, CPO naik 4,21%.
Serta menguatnya harga Nikel sebesar 3,66% sehingga naiknya harga komoditas itu berpotensi mendorong naik harga saham-saham dibawah komoditas tersebut.