Adapun berdasarkan data Kementerian BUMN, Indonesia kaya akan cadangan alumunium yang jumlahnya mencapai 1,2 miliar ton di tahun 2021. Sementara material industri baterai lainnya terdiri dari tembaga (51 juta ton), mangan (43 juta ton), serta nikel (21 juta ton).
Masuk sebagai emiten tambang batu bara, PT Indika Energy Tbk (INDY) turut menggarap sektor baterai kendaraan listrik. Emiten ini menandatangani MoU dengan PT Indonesia Battery Corporation (IBC), Hon Hai Precision Co. Ltd. (Foxconn), dan Gogoro Inc. untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik beserta industri pendukungnya.
Kolaborasi tersebut meliputi penjajakan investasi dari pembuatan baterai listrik meliputi sel baterai, modul baterai, dan baterai. Di samping itu, kerja sama ini turut mengembangkan industri kendaraan listrik baik roda empat maupun roda dua.
INDY juga mendirikan entitas usaha di segmen dealer motor listrik melalui anak usahanya PT Solusi Mobilitas Indonesia (SMI). Adapun anak usaha INDY juga menggandeng PT Electra Distribusi Indonesia (EDI) mendirikan perusahaan PT Electra Auto Indonesia (EAI) untuk tujuan dealership.
Didirikannya EAI merupakan wujud ekspansi usaha INDY dalam mengembangkan sektor kendaraan listrik roda dua di Tanah Air. Targetnya, EAI akan meluncurkan motor listrik pada kuartal III di tahun ini.