sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jokowi Klaim Pemerintah Berhasil Produksi dan Gunakan B20

Market news editor Shifa Nurhaliza
14/08/2020 14:30 WIB
Pemerintah klaim sukses memproduksi dan menggunakan B20 dan di 2020 sudah dimulai penggunaan B30 sehingga mampu menekan nilai impor minyak sepanjang 2019.
Jokowi Klaim Pemerintah Berhasil Produksi dan Gunakan B20. (Foto: Ist)
Jokowi Klaim Pemerintah Berhasil Produksi dan Gunakan B20. (Foto: Ist)

IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan dalam pidato di Saidang Tahunan MPR bahwa di 2019, bahwa Pemerintah klaim sukses memproduksi dan menggunakan B20 dan di 2020 sudah dimulai penggunaan B30 sehingga mampu menekan nilai impor minyak sepanjang 2019 agar dapat membangun kemandirian energi.

“Pertamina bekerja sama dengan para peneliti telah berhasil menciptakan katalis untuk pembuatan D100, yaitu bahan bakar diesel yang 100 persen dibuat dari minyak kelapa sawit, yang sedang uji produksi di 2 kilang minyak kita. Ini akan menyerap minimal 1 juta ton sawit produksi petani untuk kapasitas produksi 20 ribu barel per hari,” kata Jokowi saat menyampaikan Pidato pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Dalam Rangka HUT Ke-75 Proklamasi Kemerdekaan RI, Jumat (14/8/2020).

Hilirisasi bahan mentah yang lain, menurut Jokowi, juga terus dilakukan secara besar-besaran. Ia menambahkan bahwa batu bara diolah untuk menjadi metanol dan gas dan beberapa kilang dibangun untuk mengolah minyak mentah menjadi minyak jadi, sekaligus menjadi penggerak industri petrokimia yang memasok produk industri hilir bernilai tambah tinggi.

“Bijih nikel telah bisa diolah menjadi feronikel, stainless steel slab, lembaran baja, dan dikembangkan menjadi bahan utama untuk baterai litium. Hal ini akan memperbaiki defisit transaksi berjalan kita, meningkatkan peluang kerja, dan mulai mengurangi dominasi energi fosil,” kata Jokowi.

Ditambahkan Jokowi, hal ini akan membuat posisi Indonesia menjadi sangat strategis dalam pengembangan baterai litium, mobil listrik dunia, dan produsen teknologi di masa depan. Prinsip yang sama, lanjut Presiden, juga digunakan dalam membangun kawasan-kawasan industri lainnya, termasuk pembangunan super koridor ekonomi pantai utara Jawa.

”Kawasan Industri Batang serta Subang-Majalengka sedang dikembangkan dalam waktu singkat, dirancang untuk mampu mengundang investasi berkualitas, yang bersinergi dengan UMKM kita, yang memberikan nilai tambah signifikan untuk perekonomian nasional, serta menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar,” imbuhnya.

Kawasan industri serupa, lanjut Jokowi, juga akan dibangun di berbagai daerah di seluruh Indonesia, yang selalu bersinergi dengan kewirausahaan masyarakat dan UMKM, untuk menyediakan kesempatan kerja bagi generasi muda yang belum bekerja, dan meningkatkan pemerataan pembangunan di seluruh pelosok negeri.

”Oleh karena itu, ekosistem nasional yang kondusif bagi perluasan kesempatan kerja yang berkualitas harus kita bangun. Penataan regulasi harus kita lakukan. Regulasi yang tumpang tindih, yang merumitkan, yang menjebak semua pihak dalam risiko harus kita sudahi,” imbuhnya.

Semua ini, kata Jokowi, didedikasikan untuk perekonomian nasional yang adil, kepentingan yang sudah bekerja, kepentingan yang sedang mencari kerja, mengentaskan kemiskinan, dengan menyediakan kesempatan kerja yang berkualitas seluas-luasnya karena semua harus bekerja dan sejahtera. (*)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement