IDXChannel – Saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) ditutup melesat pada Jumat (25/7/2025) lalu, kendati analis JPMorgan memangkas rekomendasi atas emiten milik taipan Prajogo Pangestu tersebut.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BRPT melonjak 11,71 persen ke level Rp2.480 per unit. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp887,45 miliar.
Pada Jumat, saham BRPT mencuri perhatian pasar setelah diborong investor asing dengan nilai beli bersih (net buy) mencapai Rp165 miliar di pasar reguler, tertinggi di antara seluruh saham.
Menariknya, investor asing yang bertransaksi melalui broker JPMorgan (kode: BK) justru tercatat sebagai pembeli terbesar kedua di BRPT dengan nilai pembelian Rp44,7 miliar, hanya kalah dari investor asing via Maybank Sekuritas (kode ZP) yang mencatat net buy Rp73,9 miliar.
Sebelumnya, JPMorgan menurunkan rekomendasi saham BRPT dari Neutral menjadi Underweight dengan target harga Rp870 per unit, menurut laporan yang dikutip dari Investing.com, Kamis (24/7/2025).
Penurunan peringkat ini dilakukan seiring kekhawatiran bahwa optimisme pasar terhadap BRPT belakangan ini dinilai berlebihan.
JPMorgan mencatat kapitalisasi pasar Barito Pacific telah melonjak sekitar USD8 miliar dalam tiga bulan terakhir, mencerminkan ekspektasi imbal hasil investasi (ROIC) lebih dari 40 persen dalam jangka waktu 20 tahun.
Berdasarkan batasan rasio utang bersih (net gearing) 1 kali, JPMorgan memperkirakan BRPT masih memiliki kapasitas tambahan utang sebesar USD1,1 miliar. Dengan asumsi struktur pendanaan 70 persen utang dan 30 persen ekuitas, BRPT berpotensi melakukan belanja modal hingga USD1,7 miliar.
JPMorgan juga menyoroti, aktivitas korporasi dalam Grup Barito Pacific—khususnya akuisisi oleh Chandra Asri (TPIA)—mendorong investor berekspektasi serupa terhadap BRPT sebagai induk usaha. Namun, ekspektasi pasar tersebut dinilai terlalu optimistis, menjadi alasan utama penurunan rekomendasi menjadi Underweight. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.