Klaim penyitaan untuk Achillea dan kargonya, yang diajukan pada bulan Februari, adalah yang pertama oleh pemerintahan Biden, yang menunjukkan kelanjutan dari kebijakan Iran di Washington. Teheran menyebut penyitaan itu sebagai tindakan pembajakan internasional.
Situasi semakin rumit pada bulan Maret, ketika sebuah perusahaan minyak yang berbasis di UEA mengajukan klaim atas minyak mentah yang disita, yang pada saat itu dilaporkan telah dibongkar di Houston, Texas.
Fujairah International Oil & Gas Corp (FIOGC), yang dikendalikan oleh penguasa Emirat Fujairah, mengatakan kargo itu miliknya sebagai penjual perantara. Achillea dikatakan telah disita oleh AS di pelabuhan Fujairah.
Pemerintahan Trump berusaha untuk menahan perdagangan minyak Iran sebagai bagian dari 'kampanye tekanan maksimum' melawan Teheran. AS mengancam siapa pun yang membeli minyak mentah dari Iran dengan sanksi sekunder.
Pergeseran itu terjadi setelah AS menarik diri dari perjanjian multilateral 2015 yang membatasi industri nuklir Iran dengan imbalan keringanan sanksi dan peluang bisnis yang menguntungkan di Barat. Pemerintahan Biden saat ini sedang mencoba untuk merundingkan kembalinya perjanjian tersebut, dengan pembicaraan di Wina, Austria sedang berlangsung.