2. Memiliki Aset Likuid dan Dana Darurat
Selanjutnya, ia menyarankan agar setiap investor memiliki aset likuid, baik investor tipe agresif, moderat, maupun konservatif. Pasalnya, pada kondisi resesi ekonomi utamanya saat ini disebabkan oleh pandemi, maka perekonomian cenderung dipenuhi ketidakpastian.

Jurus Jitu Strategi Investasi Terbaik dan Teraman saat Resesi. (FOTO: MNC Media)
Ia menjelaskan aset likuid adalah aset yang mudah dicairkan sewaktu-waktu tanpa tingkat kerugian (cut loss). Ia lantas mencontohkan sejumlah instrumen aset likuid meliputi tabungan, deposito, reksa dana pasar uang, dan emas.
Kemudian beberapa perencana keuangan menyinggung persiapan dana darurat yang mudah dicairkan sebelum berinvestasi. Besaran idealnya, untuk orang yang belum menikah sebesar 3 kali pendapatan. Sementara, bagi yang sudah berkeluarga sebesar 6 kali penghasilan.
Namun, ia menegaskan dana darurat ini akan sangat berguna pada saat resesi ekonomi. Menyiasatinya, masyarakat bisa memilih sebagian pendapatannya untuk dana darurat dan sebagian lainnya untuk investasi.
3. Pilihan Instrumen Investasi
Selanjutnya strategi investasi terbaik dan teraman saat resesi
menyarankan prioritas pilihan instrumen investasi saat resesi ekonomi adalah instrumen risiko rendah dan mudah dicairkan, yakni deposito. Namun, investor harus menyadari jika return deposito lebih rendah dibandingkan instrumen investasi lainnya.
Karena carilah sesuatu yang gampang dicairkan sehingga tidak tertutup kemungkinan kena PHK, dirumahkan, gaji dipotong karena resesi ekonomi. Misalnya pun bukan kita, bisa jadi saudara, orang tua sehingga butuh bantuan kita.