sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kabar Komoditas: Emas, Batu Bara, hingga CPO Kompak Turun

Market news editor Maulina Ulfa - Riset
27/03/2024 09:27 WIB
Sejumlah komoditas dibuka melemah pada perdagangan Rabu (27/3/2024).
Kabar Komoditas: Emas, Batu Bara, hingga CPO Kompak Turun. (Foto: Freepik)
Kabar Komoditas: Emas, Batu Bara, hingga CPO Kompak Turun. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Sejumlah komoditas dibuka melemah pada perdagangan Rabu (27/3/2024). Minyak sawit alias crude palm oil (CPO) turun 0,33 persen, sedangkan emas terkoreksi 0,12 persen.

Pada penutupan perdagangan Selasa (26/3), batu bara juga ditutup melemah 0,04 persen, mematahkan tren bullish yang beberapa waktu lalu membawa harga emas hitam di atas USD130 per ton.

Emas

Harga emas turun dari level tertingginya di sekitar USD2.176 per troy ons pada Rabu, didorong oleh melemahnya dolar Amerika Serikat (AS).

Ini seiring investor terus bertaruh pada penurunan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) sambil menunggu laporan indeks harga PCE AS pada hari Jumat.

Pekan lalu, The Fed mempertahankan prospek penurunan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun ini, sehingga meningkatkan daya tarik logam mulia.

Namun, data pesanan barang tahan lama AS lebih baik dari perkiraan pada bulan Februari dan beberapa pejabat The Fed menyatakan kekhawatiran terhadap inflasi yang membandel dan ketahanan ekonomi negeri Paman Sam.

Pasar saat ini memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 70 persen dimulai pada bulan Juni dibandingkan dengan peluang sebesar 55 persen yang terlihat sebelum pertemuan tersebut.

Sementara itu, emas sebagai aset safe haven tak lagi terpengaruh oleh ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa Timur karena Dewan Keamanan PBB akhirnya mengesahkan resolusi gencatan senjata di Gaza.

Batu Bara

Batu bara berjangka (futures) Newcastle semakin merosot ke angka USD128,9 per ton menjelang akhir Maret, yang merupakan level terendah dalam satu bulan.

Harga batu bara terus turun karena ketidakpastian permintaan dari China bersamaan dengan pasokan yang stabil.

Kekhawatiran lemahnya permintaan listrik di China masih terus berlanjut di tengah meningkatnya tantangan makroekonomi bagi konsumen batu bara terbesar dunia tersebut.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement