“Dengan kondisi ekonomi yang mulai kembali pulih dan ekspektasi transisi Covid-19 ke arah endemi, kami menargetkan pertumbuhan penjualan bersih menjadi 11%-15%, dengan proyeksi pertumbuhan laba bersih sekitar 11%-15%,” kata Lukito dalam Public Expose Live 2022, Selasa (13/9/2022).
Selain itu, KLBF juga melakukan penggabungan strategi pengelolaan portofolio produk, mengelola efektivitas kegiatan penjualan dan pemasaran, melakukan transformasi pemanfaatan teknologi digital, serta mengendalikan biaya-biaya operasional lainnya untuk mempertahankan tingkat laba usaha.
“Terkait inflasi, dampaknya sudah terlihat sejak awal tahun dengan adanya peningkatan harga bahan baku. Namun, kami mencoba untuk terus mengefisiensikan biaya operasional,” ujar Lukito.
Per Juni 2022, penjualan bersih KLBF mencapai Rp13,87 triliun atau naik 12,2% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, laba bersih mencapai Rp 1,63 triliun atau naik 9,3% dari sebelumnya sebesar Rp1,49 triliun.
(FRI)