Jumlah saham yang dilepas tersebut, menurun jauh dari rencana awal, di mana sedikitnya 8,011 miliar saham yang bakal ditawarkan ke publik. Dengan harga penawaran semula dipatok Rp130 hingga Rp200 per saham, maka IPO ADCP awalnya digadang-gadang bakal meraup dana hingga Rp1,6 triliun.
Direktur Utama ADCP, Rizkan Firman, berdalih bahwa pemangkasan jumlah saham yang dilepas ke publik tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan potensi bisnis perusahaan ke depan.
Rizkan mengklaim manajemen optimistis bahwa kinerja perusahaan di masa mendatang masih sangat prospektif untuk berkembang lebih pesat, sehingga dengan penguasaan saham yang lebih besar oleh pemegang saham mayoritas bakal lebih mempermudah manajemen dalam mengarahkan strategi pengembangan ke depan.
"Dengan fundamental bisnis yang positif dan menjanjikan, semakin berkembang, maka untuk saat ini kami memutuskan untuk melakukan penyesuaian saham yang dilepas," ujar Rizkan, saat itu.
Meleset
Praktis, dengan pemangkasan target hingga 75 persen dari rencana awal itu membuat proses IPO ADCP menjadi tak maksimal, serta membawa dampak yang cukup minim terhadap pasar secara keseluruhan.