Kapan Sebaiknya Cut Loss Saham?
Melansir BRI Danareksa Sekuritas (26/8/2025), ada beberapa kondisi di mana trader dapat, bahkan dianjurkan, melakukan cutloss. Yakni:
1. Ketika Harga Turun hingga Batas Kerugian
Saat melakukan trading, seorang trader harus punya target harga masuk (beli) dan harga jual untuk take profit, juga target batasan harga cut loss. Ketika harga turun menyentuh batasan cut loss yang dibuatnya sendiri, pada saat itulah trader harus cut loss.
Batasan harga cut loss bisa ditentukan sesuai kesanggupan masing-masing. Namun umumnya trader mengenakan batasan penurunan 5-10 persen dari harga beli, jika harga sudah berada di level ini, trader akan segera menjual semua sahamnya sesuai rencana.
2. Saat Terjadi Perubahan Fundamental
Trader biasanya tidak begitu mengutamakan fundamental emiten selama pergerakan harga dan volume perdagangannya masih menarik. Namun jika terjadi perubahan fundamental yang besar, terlebih jika perubahannya bersifat negatif, maka cut loss dapat dipertimbangkan.
Mengapa? Karena perubahan fundamental secara signifikan dapat memengaruhi pergerakan harga saham ke arah negatif. Jika harganya sudah jatuh, maka perubahan fundamental ini dapat memperparah penurunan.
3. Trend-nya Berubah Jadi Downtren
Pergerakan saham membentuk tren, dan tidak setiat saat tren saham bergerak ke atas. Setelah tiba di harga puncak, biasanya investor mulai ingin merealisasikan keuntungannya dengan profit taking.
Aksi profit taking ini dapat terjadi secara beruntun dalam beberapa hari. Jika pemain besar sudah melepas saham dalam jumlah besar, maka penurunan harganya bisa makin dalam. Pada saat inilah trader dapat mempertimbangkan untuk cut loss.