sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kapan Sebaiknya Cut Loss Saham? Ini 4 Kondisi yang Disarankan

Market news editor Kurnia Nadya
26/08/2025 15:33 WIB
Setidaknya ada empat kondisi di mana trader disarankan untuk cut loss untuk menghentikan kerugian berjalan.
Kapan Sebaiknya Cut Loss Saham? Ini 4 Kondisi yang Disarankan. (Foto: Istimewa)
Kapan Sebaiknya Cut Loss Saham? Ini 4 Kondisi yang Disarankan. (Foto: Istimewa)

Indikasinya dapat dilihat dari level support terdekat, jika level support pertama sudah ditembus (breakdown), maka ada kemungkinan level support berikutnya dapat dijebol pula. Breakdown support terdekat dapat dijadikan sinyal pertama untuk cut loss

Pada masa-masa ini biasanya trader merasa dilema. Pada satu sisi dia berharap harga sahamnya dapat naik agar kerugiannya berkurang, tapi pada satu sisi lainnya dia pun mencemaskan penurunan harga lebih dalam. 

Tak sedikit yang kalah pada ekspektasi semu, berharap harga sahamnya akan naik perlahan karena tidak rela melihat kerugian, lalu memutuskan untuk tidak cut loss, dan akhirnya kerugiannya makin dalam.

4. Portofolio Tidak Seimbang 

Portofolio harus diatur ketat, karena portofolio menunjukkan rata-rata rugi atau untung. Dari 100 persen modal yang Anda keluarkan untuk investasi, baik di emas/reksa dana/obligasi/saham, jika seluruh portofolio Anda merah, berarti rata-rata Anda merugi. 

Biarpun Anda memiliki beberapa saham yang harganya hijau, jika portofolio Anda merah berarti ada beberapa instrumen investasi yang porsinya sangat besar dan harganya tengah jatuh. 

Trader Profesional Ellen May yang kerap membagikan tip trading saham menyebutkan, cut loss sebenarnya dapat dilakukan kapan saja sesuai kehendak masing-masing. Namun yang jelas, trader harus memikirkan dampak psikologisnya. 

Dia mengatakan trader harus mempertimbangkan porsi kepemilikan saham yang bersangkutan. Jika trader memiliki hanya satu saham dan harganya tengah anjlok, maka cut loss dapat berampak besar pada mental dan finansial trader. 

Namun jika trader cut loss pada saham yang proporsinya hanya 5-10 persen dari total portofolionya, maka kerugiannya masih dapat ditekan. Karena masih ada 90-95 persen aset lain yang kinerjanya masih baik. 

Itulah penjelasan singkat tentang kapan sebaiknya cut loss saham. 

(Nadya Kurnia)

Halaman : 1 2 3 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement