"Jika mengacu data keuangan PIPA di September tahun lalu yang membukukan penjualan Rp19,84 miliar, maka kami cukup optimistis dengan pertumbuhan 10 persen atau hampir naik Rp2 miliar untuk periode kuartal III tahun ini. Sedangkan untuk target sales (penjualan) akhir tahun 2025 diproyeksikan mencapai Rp38 miliar,” ujar Kevin.
Menurut Kevin, angka backlog yang tinggi juga mendorong pemerintah untuk menyediakan hunian subsidi yang terjangkau bagi masyarakat. Dengan tingginya permintaan perumahan akan berdampak pada industri pendukung seperti PVC.
"Kebutuhan PVC di Indonesia cukup tinggi, terutama untuk bahan baku pipa dan plafon yang sering digunakan dalam pembangunan. Peningkatan proyek infrastruktur dan properti menjadi pendorong utama permintaan ini,” ujar Kevin.
(Rahmat Fiansyah)