Rini meneklaim pihaknya telah berhasil membukukan pertumbuhan kinerja yang konsisten di Provinsi Kalimantan Timur atau lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN), meski terjadi penurunan kinerja secara industri.
Rini menjelaskan, selama logam masih digunakan dalam reparasi kapal, maka pasti akan ada permintaan oxygen dan acetylene untuk membantu dalam proses reparasi kapal tersebut.
"Keunggulan kami terletak pada diversifikasi layanan, yang membantu kami menghadapi tantangan dengan lebih baik. Setiap sektor yang kami layani saling menguatkan dan mendukung pondasi perusahaan," ungkap Rini.
Pada 2024, SBMA telah merencanakan belanja modal (capital expenditure) untuk pembelian lorry tank, tabung, dan iso tank yang mendukung operasional, yang disesuaikan dengan kebutuhan proyek.
"Sumber dana berasal dari cashflow internal perusahaan dan kemungkinan pinjaman dari bank, menegaskan komitmen kami untuk pertumbuhan berkelanjutan," papar Rini.