Terlebih USD sejauh ini diuntungkan dengan rilis kinerja fundamental ekonomi yang terbilang masih cukup solid.
"Kebijakan Bank Sentral Swiss mengukuhkan bahwa pasar keuangan AS memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain yang menjadi tujuan investor global," jelasnya.
Sementara itu, harga emas ditransaksikan melemah di kisaran level USD2.169 per ons troy. Penguatan USD terhadap sejumlah mata uang di Asia turut menjadi kabar buruk bagi harga emas.
"Walau demikian, harga emas masih relatif stabil jika ditransaksikan dalam mata uang Rupiah. Di mana harga emas pada akhir pekan masih bertahan dikisaran Rp1,1 juta per gramnya," tukas Gunawan.
(FAY)