sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Keluar LQ45 dan Laba Anjlok 59 Persen, Saham GGRM Terendah Sejak 2010

Market news editor Aldo Fernando - Riset
29/07/2022 14:04 WIB
Setelah pihak bursa mengeluarkan GGRM dari konstituen indeks elite LQ45 pada Senin lalu (25/7), Jumat ini (29/7), rapor keuangan Gudang Garam semester I jeblok.
Keluar LQ45 dan Laba Anjlok 59 Persen, Saham GGRM Terendah. (Foto: MNC Media)
Keluar LQ45 dan Laba Anjlok 59 Persen, Saham GGRM Terendah. (Foto: MNC Media)

Melantai sejak 1990, harga saham GGRM terus dalam tren menanjak hingga akhirnya mencapai puncaknya pada penutupan 4 Maret 2019, ketika saham ini menembus Rp94.400/saham. Saat itu, kapitalisasi pasar (market cap) GGRM pun menyentuh Rp181,63 triliun, masuk jajaran elite.

Namun, semenjak itu, harga saham GGRM cenderung merosot hingga hari ini. Market cap-nya pun menjauh dari club big cap Rp100 triliun, setidaknya sejak Maret 2020 (bertepatan dengan munculnya Covid-19). (Lihat tabel di bawah ini.)

Pita Cukai Rokok ‘Biang Kerok’ Laba Merosot?

Penjelasan yang paling memadai soal tren penurunan saham GGRM adalah soal performa keuangan Gudang Garam yang tidak menawarkan growth story mentereng di tengah semakin matangnya perusahaan.

Kenaikan cukai rokok yang agresif selama era Presiden Jokowi (periode pertama sampai saat ini) bisa menjadi salah satu kambing hitamnya.

Sejak 2015, pemerintah rerata menaikkan cukai rokok 12,5% dengan total kenaikan sejak tahun ini mencapai lebih dari 70%.

Halaman : 1 2 3 4 5
Advertisement
Advertisement