sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kemenkeu Bakal Gelontorkan PMN Rp2 Triliun untuk Bio Farma

Market news editor Shifa Nurhaliza
10/11/2020 14:45 WIB
Kemenkeu berencana memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PT Bio Farma (Persero) sebesar Rp2 triliun pada tahun ini.
Kemenkeu Bakal Gelontorkan PMN Rp2 Triliun untuk Bio Farma. (Foto: Ist)
Kemenkeu Bakal Gelontorkan PMN Rp2 Triliun untuk Bio Farma. (Foto: Ist)

IDXChannel - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berencana memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PT Bio Farma (Persero) sebesar Rp2 triliun pada tahun ini.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Isa Rachmatawarta. Menurutnya, penyaluran PMN ke perusahaan induk (holding) BUMN Farmasi tersebut bertujuan untuk penanganan penyediaan obat-obatan dan pengembangan sarana kesehatan.


"Jadi kita masih kaji dan pertimbangkan, sejauh ini positif. Bahkan ada kemungkinan kita percepat dan kita tambah ke APBN 2020 karena relevan sama penanganan Covid-19," jelasnya dilansir SINDOnews.

Dijelaskan Isa, Bio Farma diusulkan mendapatkan PMN sebesar Rp2 triliun. Salah satunya juga untuk pembuatan obat dan vaksin corona dalam rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI terakhir. "Jadi kita upayakan bisa dipenuhi semua di 2020. Dan sedang kita diskusikan," pungkasnya.

Adapun modal tersebut diberikan untuk Holding BUMN Farmasi, yang terdiri dari Bio Farma, Kimia Farma, dan Indo Farma. Bio Farma akan mendapatkan PMN sebesar Rp545,5 miliar, Kimia Farma Rp254,64 miliar, Indo Farma sebesar Rp199,86 miliar dan PT Pertamina Bina Medika IHC sebesar Rp1 miliar.

Sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengusulkan agar PT Bio Farma (Persero) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) pada 2021. Usalan itu merupakan PMN tambahan yang nantinya digunakan kedua perseroan pelat merah.

"Kami tadi mengharapkan ada tambahan PMN untuk Bio Farma dan RNI, (jumlahnya) belum tahu, nanti, kan ini buat anggaran tahun depan," ujar Erick. (*)

Advertisement
Advertisement