"Proses penanganannya sedang berjalan dengan harapan selesai sebelum akhir tahun," ujarnya.
Wihardjo menambahkan, ADES sebelumnya pernah mengalami masalah serupa pada 2016. Saat itu, BEI menyurati manajemen soal free float.
Saat itu, masalah free float ADES bisa teratasi dengan menghitung saham yang masih berbentuk warkat (scripted) sebanyak 1 juta lembar. Kini, masalah free float kembali terjadi.
Berdasarkan data BEI, porsi jumlah saham yang beredar di publik mencapai 8,37 persen. Namun, jumlah saham publik baik warkat maupun nonwarkat sekitar 4,99 juta. Saat ini, jumlah pemegang saham ADES sebanyak 2.772 orang.
(RFI)