2. Mark Up
Selanjutnya ada mark up yang dimulai pada fase terendah. Ini akan muncul kondisi breakout, sehingga masuk ke fase mark up.
Seperti diketahui, fase mark up merupakan fase dimana kondisi pasar saham menunjukkan siklus yang bergerak naik. Umumnya akan ada banyak trader retail, yang ikutan membeli saham.
Kenali 4 Siklus Saham agar tidak Dikibuli Bandar. (FOTO : MNC MEDIA)
Seperti diketahui ada posisi terendah, dan harga saham mulai naik, di situ banyak trader ritel yang sebelumnya mungkin belum sempat membeli saham di harga bawah, dan akhirnya melakukan pembelian.
Karenanya ketika harga saham mulai naik, dan akan semakin naik dengan durasi yang cukup cepat. Akhirnya, harga saham sudah dianggap mahal, dan dalam siklus saham bisa digambarkan dalam grafik akan membentuk higher high.
3. Distribusi
Fase ini akan mendominasi aksi jual atau profit taking dari pelaku pasar, yang juga mulai jenuh untuk melakukan pembelian.
Dengan demikian, harga saham semakin menurun kembali, dan mulai bergerak ke posisi stagnan/stabil atau istilahnya adalah sideways.
Bisa dikatakan fase distribusi dalam siklus saham ini, tekanan jual (offer) akan lebih mendominasi ketimbang, permintaan beli (bid), bahkan mungkin akan menghasilkan gerakan kecil naik turun yang tidak terlalu signifikan.
Selain itu, fase ini ditandai dengan harga saham yang mendadak turun drastis, dengan volume transaksi yang besar. Lalu harga saham mulai naik kembali, dengan volume transaksi yang kecil.
Bila Anda bertanya kapan fase ini berjalan? Umumnya terjadi sampai target jual saham dari para investor-investor besar telah mencapai targetnya. Jika sudah terjadi kondisi seperti itu, harga saham akan kembali menurun, bahkan sampai tidak ada saya beli.