Sebaliknya, uptrend saham dikatakan putus atau berakhir begitu ada penurunan yang titiknya lebih rendah dari periode penurunan sebelumnya.
Menurut InvestingAnswers, uptrend saham bisa bertahan selama beberapa bulan. Dalam kasus tertentu juga bisa berlangsung hingga beberapa tahun.
Kenali Apa Itu Uptrend dan Downtrend Dalam Dunia Saham. (FOTO : MNC MEDIA)
Apa Itu Downtrend Saham
Secara harfiah, kata down dan trend saja sering diasumsikan dan dikaitkan dengan menebak sebagai keadaan penurunan dalam harga saham.
Sementara, downtrend adalah pola pergerakan harga saham di pasar yang terus menurun dalam jangka waktu lama. Pola pergerakan ini bisa dipantau melalui trendline.
Trendline menggambarkan pola pergerakan harga di pasar saham. Bisa naik, turun, atau datar. Maka, ada juga yang dinamakan uptrend (naik) dan sideways (datar).
Selain itu melansir Investopedia, kondisi pasar bisa dikatakan mengalami downtrend apabila tampak titik puncak (peak) dan titik palung (trough) yang semakin menurun secara berturut-turut dalam rentang waktu lama.
Dikatakan ada dua titik puncak (lower high) dan dua titik palung (lower low) yang masing-masing lebih rendah daripada titik sebelumnya. Ini berarti tren harganya turun terus.
Artinya, ada kenaikan, titik puncaknya tidak lebih tinggi daripada titik puncak sebelumnya. Dengan kata lain, sebetulnya trennya masih turun terus.
Penyebab Downtrend Saham
Bisa dikatakan dalam mengamati downtrend, artinya harga pasarnya sedang turun terus. Keadaan ini bisa terjadi kalau di pasar ada lebih banyak penawaran daripada permintaan.
Selain itu, bisa dikatakan downtrend juga terjadi mengikuti perkembangan berita atau informasi seputar perusahaan, keadaan ekonomi, dan situasi lainnya.