IDXChannel - Bursa Asia Pasifik terpantau bergerak variatif pada perdagangan Rabu pagi, (2/3/2022), hal ini sebagai respons kenaikan harga minyak dan meningkatnya kekhawatiran atas sanksi terhadap Rusia serta agresi militer di Ukraina.
Hingga pukul 10:33 WIB, Nikkei 225 Jepang (N225) tertekan -1,75 persen di 26.375, KOSPI Korea Selatan (KS11) naik 0,02 persen di 2.699,72 dan Hang Seng Hong Kong (HSI) koreksi -0,97 persen di 22.523.
Shanghai Composite China (SSEC) turun -0,41 persen di 3.474,45, Taiwan Weighted (TWII) anjlok -0,31 persen di 17.843,36. Adapun Straits Times Singapura merosot -0,58 persen di 3.259,45, SET Thailand melesat 0,07 persen di 1.695,55, Australia ASX 200 (AXJO) menanjak 0,24 persen di 7.113,60, dan Indonesia Composite Index / IHSG tumbuh 0,04 persen di 6.924,50. Di awal hari perdagangan Asia, indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun -0,19 persen.
Pasar global masih terus mencermati dampak sanksi yang diberikan sejumlah negara terhadap Rusia. Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyebut siap untuk melarang penerbangan Rusia menggunakan wilayah udara Amerika, mengikuti langkah serupa oleh Uni Eropa dan Kanada.
"Konflik Rusia-Ukraina kemungkinan akan terus mendominasi pasar di masa mendatang. Pengumuman kemarin bahwa Rusia tidak akan membayar kupon surat utang kepada pemegang saham asing bisa mendorong investor lebih jauh ke safe-haven," kata analis ING dalam sebuah catatan, dilansir Reuters, Rabu (2/3/2022).