IDXChannel - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) memastikan fundamental keuangannya masih cukup kuat, meski emiten farmasi pelat merah ini membukukan kerugian secara konsolidasi sepanjang 2023 sebesar Rp1,82 triliun.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko KAEF, Lina Sari, mengatakan dari sisi penjualan di tahun lalu tumbuh 7,93 persen menjadi Rp9,96 triliun.
Selain itu, di tengah kondisi pasar farmasi nasional yang tertekan, Kimia Farma juga mampu menurunkan kewajiban alias liabilitas senilai 5 persen dibandingkan tahun 2022.
Namun, Lina mengaku ada empat isu utama yang masih menjadi tantangan perusahaan saat ini. Isu yang dimaksud yaitu belum optimalnya komersialisasi.
Lalu, rasionalisasi pabrik, portofolio produk yang belum optimal, dan dugaan pelanggaran integritas penyediaan data keuangan di anak usaha yaitu Kimia Farma Apotek (KFA). Adanya keempat isu ini membuat perseroan membukukan kas operasi negatif pada 2023.
"Berbagai faktor tersebut telah menjadi tantangan atas kinerja KAEF tahun 2023. Kami telah berhasil mengidentifikasi faktor-faktor tersebut, kemudian kami mengambil langkah-langkah strategis untuk membenahinya,” ujar Lina saat paparan Public Expose di Jakarta Timur, Selasa malam (25/6/2024).
“Harapannya, perseroan dapat membukukan kinerja yang lebih baik pada tahun 2024 dan ke depan," ujar dia.