Kiwoom pun memprediksi laba bersih BBTN pada 2023 menembus Rp3,5 triliun, naik 15 persen secara yoy dengan rasio ROE sebesar 11 persen. Riset tersebut menyebutkan kinerja hingga September 2022, telah sesuai target manajemen BBTN.
Manajemen menargetkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar sembilan sampai 10 persen, pertumbuhan kredit sebesar sembilan hingga 10 persen, NPL di bawah 3,5 persen dan NIM di kisaran 4,2 persen sampai 4,4 persen di 2022.
Hingga akhir Triwulan III-2022, BBTN mencatatkan pertumbuhan simpanan sebesar 7,41 persen, pertumbuhan kredit sebesar 7,18 persen, dan NIM telah melampaui target sebesar 4,51 persen.
“Kami melihat BBTN itu masih akan mencatatkan kinerja yang solid,” tulis riset Kiwoom.
Optimisme Kiwoom didasari permintaan terhadap kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi akan terus meningkat pada 2022. Hal ini dipicu kenaikan subsidi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) pada 2023 dengan nilai Rp25,18 triliun untuk 220.000 unit rumah.