Demikian juga pendapatan underwriting yang meningkat 32 persen dari tahun sebelumnya, menjadi Rp977,5 miliar.
Meski pasar keuangan sempat diwarnai dengan fluktuasi dan gejolak, namun TUGU mampu mempertahankan kinerja positifnya. Karenanya, dengan penurunan suku bunga ini diharapkan memberikan gambaran yang lebih jelas terkait arah pasar.
"Era suku bunga tinggi sudah mulai ditinggalkan, arah pasar diharapkan bisa lebih terbaca sehingga perusahaan asuransi umum seperti TUGU bisa meramu strategi investasi yang tepat dengan risk return yang sesuai," ujar Azis.
Azis menjelaskan, kenaikan harga saham TUGU yang sempat mencapai level tertinggi tiga bulan merupakan salah satu bentuk apresiasi pasar terhadap kinerja TUGU. Meski demikian, Azis menilai bahwa harga saham TUGU masih undervalued.
"Pertumbuhan bottom-line lebih disebabkan karena core business di semua lini yang mengalami perbaikan, sehingga fundamental semakin solid. Dengan konsistensi dividen yang dibayarkan perseroan serta valuasi yang murah (PBV < 0,5x), potensi upside harga sahamnya masih terbuka lebar," ujar Azis.
(taufan sukma)