Suryanto menjelaskan, pihaknya merasa bangga dapat mendukung PTFI dalam menerapkan kebijakan zero waste, serta menjaga standar tinggi Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan (K3) di setiap lini operasinya.
Dikatakan Suryanto, S24D memiliki daya hisap debu yang kuat, dirancang untuk pengelolaan limbah industri dalam skala besar. Alat ini dapat mendukung produktivitas Freeport dengan mengelola limbah secara efisien, mengurangi waktu henti operasi, dan menjaga kebersihan area smelter.
Smelter kedua PTFI ini diresmikan pada 27 Juni 2024. Katoda tembaga merupakan produk utama Smelter PTFI dan menjadi bahan baku untuk berbagai industri hilir seperti kabel, elektronik, dan listrik.
Secara keseluruhan, Suryanto menyatakan bahwa di sepanjang enam bulan pertama 2024, segmen penjualan unit alat berat KOBEX tercatat Rp499,93 miliar, atau setara 56,25 persen terhadap total pendapatan secara konsolidasi.
Capaian tersebut tertinggi dibandingkan segmen usaha lain yang dimiliki Perseroan. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh kinerja penjualan segmen-segmen usaha yang dimiliki Perseroan.
"Kobexindo berkomitmen untuk terus memperkuat segmen non-pertambangan, termasuk sektor manufaktur, dengan fokus pada penyediaan alat berat ramah lingkungan. Melalui KOBE, Perseroan menyediakan solusi penanganan lingkungan (environmental solutions), penanganan material, serta solusi logistik (material handling & logistic solutions)," ujar Suryanto.