Dengan kondisi demikian, Valdy memperkirakan bahwa kinerja konsumsi domestik masih cukup layak untuk diandalkan dalam menopang perekonomian nasional hingga akhir tahun.
Keyakinan tersebut didasarkan pada tren penurunan inflasi, potensi pelonggaran kebijakan moneter, serta peluang pemulihan permintaan dari China yang bakal mulai terasa di Semester II-2023 ini.
Terakhir, pihak yang tak mau ketinggalan dalam menyampaikan optimismenya dalam melihat peluang gerak IHSG hingga akhir tahun nanti adalah PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), yang secara percaya diri memproyeksikan bahwa indeks bakal masuk pada nilai wajarnya di level 7.700 pada akhir 2023 mendatang.
"Kami mempertimbangkannya dengan posisi PE (Price Earning Ratio) 14,2 kali," ujar Senior Portofolio Manager Equity MAMI, Samuel Kesuma, dalam kesempatan terpisah.
Proyeksi PE di level 14,2 sendiri pada dasarnya masih mencerminkan pandangan yang cukup konservatif. Hal tersebut lantaran PE 14,2 kali mewakili posisi earnings yield yang masih lebih tinggi dibanding dengan yield obligasi 10 tahun.