Krakatau Steel, sambungnya, juga mencatatkan peningkatan ekuitas 9% menjadi sebesar USD601,25 juta atau Rp9,02 triliun dibandingkan periode Desember 2022 sebesar USD552,59 juta atau setara dengan Rp8,62 triliun.
Purwono menambahkan, di semester I-2023, Subholding PT Krakatau Sarana Infrastruktur memberikan kontribusi laba sebesar USD20 juta meningkat 105% dari sebelumnya sebesar USD10 juta
di periode yang sama tahun 2022.
Subholding PT Krakatau Baja Konstruksi juga memberikan laba bersih sebesar USD3 juta di periode paruh waktu 2023.
Perseroan mencatatkan penurunan utang berbunga (Interest Bearing Debt) dari semula USD1,73 miliar atau setara Rp26,96 triliun pada Desember 2022 menjadi sebesar USD1,48 miliar atau
setara Rp22,16 triliun karena adanya pembayaran pokok Tranche A dan sebagian Tranche B sekira USD240 juta.
“Selain beban utang yang berkurang, kami berkomitmen untuk dapat terus mendorong tercapainya peningkatan kinerja perusahaan maupun subholding melalui penguatan pengembangan bisnis agar dapat memberikan kontribusi positif bagi pencapaian kinerja Krakatau Steel dan Group,” tutup Purwono.