Di sisi pendapatan sebelum bunga, pajak, dan amortisasi (EBITDA) sampai dengan September berada di posisi USD27 juta. Purwono menyebut capaian EBITDA KRAS masih negatif sebesar USD38 juta pasca insiden kebakaran pabrik HSM#1.
Meski begiut, adanya kerja sama Krakatau Steel Group, capaian EBITDA masih membukukan positif dari Subholding Krakatau Sarana Infrastruktur sebesar USD47 juta dan Subholding Krakatau Baja Konstruksi sebesar USD13 juta. “EBITDA kita sampai dengan September ini masih positif, yaitu USD27 juta,” bebernya.
Sementara posisi aset perusahaan pada 30 September 2023 sebesar USD2,9 miliar atau turun sebesar 7,5 persen dari posisi 31 Desember 2022. Penurunan ini disebabkan aksi KRAS melakukan likuidasi atas piutang maupun persediaan barang jadi untuk menjaga kas operasi perusahaan.
Selain itu, adanya divestasi sebagian saham anak usaha untuk memenuhi kewajiban restrukturisasi utang. (FRI)