Hal itu terlihat dari rasio Non Performing Loan (NPL) Gross bankjatim yang melandai, yakni di angka 3,72 persen pada triwulan III-2022 menjadi 2,74 persen pada Triwulan III-2023.
Artinya, kualitas kredit bankjatim semakin sehat dan menjadi tanda adanya recovery dari beberapa sektor ekonomi.
Busrul menuturkan, ada beberapa strategi yang dilakukan oleh perseroan dan digunakan untuk masuk dalam bisnis yang baru. Antara lain melalui penyediaan produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat umum.
Kemudian di sisi transaksional, BJTM menyediakan layanan untuk segmen masyarakat dengan dana kelolaan di atas rata-rata yang tentunya membutuhkan perlakuan khusus, seperti Layanan Jatim Prioritas.
Layanan ini disediakan untuk nasabah dengan dana kelolaan minimal sebesar Rp250 Juta untuk periode tertentu.