Selain itu, KSEI mencatatkan frekuensi pemindahbukuan efek sebanyak 3,9 juta kali atau meningkat 48,85% dari tahun sebelumnya, serta nilai pemindahbukuan efek sebesar Rp4.201 triliun.
Frekuensi distribusi tindakan korporasi adalah sebanyak 5.940 kali di tahun 2023, meningkat sebesar 8,61% secara year-on-year. Untuk reksa dana, asset under management (AUM) mengalami mengalami sedikit penurunan sebesar 0,07% menjadi Rp797 triliun.
Tercatat jumlah frekuensi subscription dan redemption Reksa Dana sebanyak 19,5 juta kali, mengalami penurunan dari September 2022 sebesar 13,07%, meskipun dari sisi nilai subscription dan redemption reksa dana naik 3% dari September 2022 sebesar Rp664 triliun.
Dalam rapat tersebut, Samsul menyampaikan update terbaru terkait pemanfaatan platform untuk RUPS online bernama eASY.KSEI. Platform yang sudah diimplementasikan KSEI sejak 20 April 2020 tersebut, telah dimanfaatkan oleh 896 Emiten dari total sekitar 1.265 e-RUPS yang telah dilaksanakan di eASY.KSEI sepanjang 2023.
Samsul menambahkan, sejalan dengan upaya KSEI bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Self-Regulatory Organization dalam peningkatan jumlah investor, KSEI memiliki beberapa rencana inisatif yang terdiri dari 35 program kerja, dengan 14 di antaranya merupakan program strategis.