Sejalan dengan laba bersih, pendapatan perseroan juga tumbuh sebesar 24,69% menjadi Rp34,88 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp27,97 triliun.
Berdasarkan segmennya, penjualan barang tercatat sebesar Rp21,75 triliun, yang didominasi oleh pendapatan dari penambangan batu bara sebesar Rp10,53 triliun.
Kemudian penjualan mesin konstruksi tercatat sebesar Rp9,51 triliun, pendapatan dari penambangan emas tercatat sebesar Rp1,69 triliun, pendapatan industri konstruksi tercatat sebesar Rp14,38 miliar, dan pendapatan energi tercatat sebesar Rp337 juta.
Segmen pendapatan jasa perseroan tercatat sebesar Rp13,13 triliun, yang didominasi oleh pendapatan kontraktor penambangan sebesar Rp11,66 triliun, pendapatan mesin konstruksi tercatat sebesar Rp1,13 triliun, pendapatan industri konstruksi tercatat sebesar Rp330,61 miliar, dan pendapatan energi sebesar Rp3,52 miliar.
(DES)