Angka ini setara dengan 13-14 juta ton CPO atau naik 14 persen (YoY), dengan kontribusi konsumsi domestik CPO dari biodiesel diperkirakan mencapai 48–50 persen.
Berdasarkan proyeksi Phintraco Sekuritas, pendapatan TAPG tahun ini mencapai Rp10,5 triliun atau naik 9 persen. Proyeksi tersebut didorong oleh peningkatan volume penjualan CPO menjadi 680 ribu ton dan PKO menjadi 27 ribu ton.
Permintaan yang kuat dari dalam negeri dan sektor industri seperti cokelat, yang menggunakan PKO sebagai substitusi cocoa butter, turut menopang pertumbuhan ini.
Dengan biaya pokok penjualan dan operasional yang diperkirakan tetap terkendali, laba bersih TAPG diproyeksikan mencapai Rp3,4 triliun dengan margin laba bersih solid sebesar 32,8 persen.
Namun demikian, beberapa risiko yang perlu diperhatikan yakni mencakup potensi penurunan yield tandan buah segar (TBS), volatilitas harga CPO global, serta perubahan regulasi yang tidak menguntungkan.
(DESI ANGRIANI)