Dari sisi kontrak, sebagian besar proyek datang dari pihak ketiga dengan pemasukan mencapai Rp12,88 triliun. Tiga proyek terbesar antara lain dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR), dan PT Chiyoda International Indonesia.
Sementara total kontrak dari pihak berelasi mencapai Rp7,19 triliun, antara lain dari PT Jasamarga Jogja Solo, PT Hutama Karya (Persero), dan PT Jasamarga Jogja Bawen.
Beban pokok ADHI ikut bertambah seiring pertumbuhan pendapatan, tetapi margin laba kotor masih lebih tinggi secara tahunan di angka Rp2,32 triliun.
Biaya untuk pos administrasi dan penjualan juga bertambah. Namun, ADHI mampu mencatatkan laba atas bisnis ventura bersama mencapai Rp487,67 miliar. Alhasil, laba sebelum pajak ADHI masih tumbuh menjadi Rp316,10 miliar.