IDXChannel - Laba bersih PT Bank Danamon Tbk (BDMN) tercatat mengalami koreksi sepanjang semester pertama 2019. Hal tersebut bisa terjadi diperkirakan lantaran besarnya biaya dana atau cost of fund.
”Laba bersih yang tergerus karena tingginya biaya dana (cost of fund) perusahaan yang mengalami kenaikan sebesar 1% atau 100 bps sejak tahun lalu,” terang Direktur Keuangan Danamon Satinder Ahluwaliya (24/7).
Berdasarkan laporan kinerja keuangan perseroan disebutkan, laba bersih perseroan di paruh pertama turun 10% secara year on year menjadi Rp1,81 triliun dari Rp2,01 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara di sisi lain, total kredit yang berhasil disalurkan perusahaan mencapai di semester satu 2019 mencapai Rp148 triliun, naik 11% secara year on year. Penyaluran kredit ini disumbang dari kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 28% menjadi Rp8,8 triliun, kredit perbankan korporasi, perbankan komersial dan institusi keuangan naik 15% menjadi Rp44,3 triliun.
Segmen UKM juga mengalami peningkatan sebesar 15% menjadi Rp35 triliun. Tercatat kredit bermasalah (non perfprming loan/NPL) Danamon di akhir Juni 2019 mencapai 3,2% turun dari 3,3% secara year on year.