Sejak 2018, AMAR telah menjaga tingkat pengembalian pinjaman sekitar 30 persen, yang dianggap sebagai keuntungan signifikan bagi bank digital.
"Tahun ini, Sinarmas Sekuritas memperkirakan NIM (Net Interest Margin) tetap tinggi mendekati 15 persen. Selain itu, NII (Net Interest Income) diproyeksikan akan tumbuh dengan 11 persen CAGR dari 2023 hingga 2025, terutama didorong oleh sembilan persen CAGR dalam pendapatan bunga selama periode yang sama," ungkap riset tersebut.
Sebagai bank digital, AMAR telah memanfaatkan pendapatan berbasis biaya yang signifikan, mencapai pertumbuhan tahunan gabungan yang mengesankan sebesar 40 persen dari 2019 hingga 2022.
Bank memperkirakan pertumbuhan dua digit yang berkelanjutan selama tiga tahun ke depan. Menurut model keuangan Sinarmas Sekuritas, pendapatan dari biaya dan pendapatan lainnya diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 17,5 persen dari 2023 hingga 2025.
Pada triwulan I-2023, AMAR berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp34 miliar. Berdasarkan asumsi sebelumnya dari Sinarmas Sekuritas, perkiraan laba bersih untuk keseluruhan tahun 2023 diproyeksikan mencapai Rp111 miliar.