sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Laba Capai Rp702 Miliar, Analis Komentari Kinerja Pertamina Geothermal (PGEO)

Market news editor Taufan Sukma/IDX Channel
31/05/2023 19:47 WIB
porsi lonjakan laba jauh lebih tebal dibanding kenaikan pendapatan yang pada saat yang sama hanya surplus 18,97 persen menjadi USD102,61 juta.
Laba Capai Rp702 Miliar, Analis Komentari Kinerja Pertamina Geothermal (PGEO) (foto: MNC Media)
Laba Capai Rp702 Miliar, Analis Komentari Kinerja Pertamina Geothermal (PGEO) (foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) sukses membukukan kinerja positif di sepanjang triwulan I-2023 lalu.

Dari segi laba bersih, misalnya, anak usaha PT Pertamina (Persero) ini sukses meraup hingga USD46,96 juta, atau tumbuh 49,32 persen dibanding realisasi laba pada periode sama tahun lalu.

Dengan asumsi nilai tukar sebesar Rp14.950 per dolar AS, maka nilai laba tersebut setara dengan Rp702,05 miliar.

Yang menarik, porsi lonjakan laba jauh lebih tebal dibanding kenaikan pendapatan yang pada saat yang sama hanya surplus 18,97 persen menjadi USD102,61 juta.

Artinya, alih-alih ditopang oleh moncernya kinerja pendapatan, lonjakan laba lebih ditopang oleh keberhasilan PGEO melakukan efisiensi, di mana lonjakan beban pokok mampu ditekan menjadi hanya 2,99 persen secara tahunan.

Dengan performa yang positif tersebut, perusahaan berhasil membalikkan kondisi modal kerja (working capital) menjadi surplus, dari posisi akhir tahun yang masih minus USD424.475. Keberhasilan PGEO dalam meng'hijau'kan catatan working capital tersebut pun tak luput dari perhatian kalangan analis pasar modal.

"Memang (kondisi 2022 lalu) cukup mengkhawatirkan ya, karena dengan posisi (working capital) minus, artinya kewajiban jangka pendek perusahaan lebih tinggi dari aset lancar. Dengan sekarang sudah positif, tentu ini tren awal yang bagus," ujar Pengamat Pasar Modal dari Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), Reza Priyambada, kepada idxchannel.com.

Menurut Reza, upaya PGEO dalam mendorong working capital menjadi positif layak diapresiasi lantaran hal tersebut merupakan sinyal awal bahwa kondisi keuangan perusahaan dalam kondisi sehat dan dikelola dengan cukup bijaksana (prudent).

Namun, Reza mengingatkan bahwa kalangan pelaku pasar juga menantikan adanya keberlanjutan (sustainibility) dari tren kinerja yang positif tersebut.

"Tinggal kemudian tantangannya adalah bagaimana PGEO bisa menunjukkan bahwa catatan (working capital) positif itu tidak hanya terjadi pada saat ini saja, melainkan terus terjaga, dan bahkan makin membaik pada triwulan-triwulan selanjutnya," tutur Reza.

Dalam artian, Reza menjelaskan, PGEO juga perlu untuk terus mendorong agar nilai working capital yang positif tersebut agar dapat semakin membesar pada periode-periode selanjutnya.

Jika tantangan tersebut bisa diwujudkan, maka pandangan kekhawatiran sebagian pelaku pasar atas kondisi keuangan PGEO dapat terbantahkan dengan sendirinya.

"Jadi next kita juga perlu lihat di triwulan-triwulan selanjutnya, bahwa (working capital) ini tidak hanya perlu positif, tapi nilainya itu berapa. Makin besar tentu akan makin bagus, sehingga mencerminkan bahwa posisi kas perusahaan memang benar-benar aman dan sehat. Tidak seperti yang selama ini dikhawatirkan," tegas Reza. (TSA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement