Adapun rincian penyumbang utama pendapatan DMAS, yaitu segmen industri mencapai Rp1,5 triliun atau sekitar 91,1 persen dari total pendapatan usaha perseroan.
Perseroan mencatat, sebagian besar pendapatan dari Januari-September 2024 berasal dari penjualan lahan industri, khususnya kepada sektor data center yang berkontribusi sebesar 64,5 persen.
Dengan dimilikinya fasilitas dan infrastruktur yang komprehensif di kawasan Greenland International Industrial Center (GIIC) menjadi daya tarik investor asing dari berbagai sektor.
“Hingga saat ini, sektor data center masih menjadi primadona di segmen industri,” kata Tondy.
Selanjutnya, segmen hunian berkontribusi sebesar Rp92,3 miliar dan dari segmen komersial berkontribusi sebesar Rp34,4 miliar. Sedangkan segmen sewa dan segmen hotel, masing-masing berkontribusi sebesar Rp12,3 miliar dan Rp12,1 miliar.