Produsen semen tersebut juga menghadapi tantangan berupa turunnya harga jual rata-rata produk sebesar 4,3 persen dari tahun lalu dan 5,2 persen dari kuartal sebelumnya, menjadi Rp953 ribu per ton.
"Penurunan harga ini akibat perang harga yang terjadi di pasar, dan secara kumulatif menyebabkan harga jual rata-rata sepanjang tahun turun menjadi Rp973 ribu per ton, atau sekitar 5,9 persen lebih rendah dari tahun lalu," tulis riset Samuel Sekuritas, Kamis (7/11/2024).
Meski demikian, ada peluang dari program Tiga Juta Rumah yang akan meningkatkan permintaan semen pada kuartal keempat hingga 2025.
"Kinerja pasar yang kurang baik sepanjang tahun ini serta harga saham INTP yang sebagian besar sudah mencerminkan nilai penuh bisa menjadi peluang bagi pelaku pasar untuk memanfaatkan momentum perdagangan," tulis riset tersebut.
(DESI ANGRIANI)