Selain itu, INKP mencatatkan beban penjualan mencapai USD267,1 juta, menurun di banding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai USD339,97 juta.
Namun, laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk perusahaan tergerus hampir 50 persen dengan jumlah USD320,88 juta dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 647,19 juta.
Sementara TKIM mencatatkan penjualan sebesar USD812,63 juta, juga menurun dibanding periode yang sama 2022 yang mencapai USD885,39 juta. Laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk TKIM juga tergerus menjadi USD134,08 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai USD345,1 juta.
Belum Ketiban Berkah Penguatan Dolar
Sebelumnya, INKP dan TKIM digadang menjadi emiten yang bisa ketiban berkah dari penguatan dolar.
Perusahaan yang memiliki orientasi ekspor bisa ketiban berkah dengan menguatnya dolar karena hasil ekspor yang akan didapatkan berbentuk mata uang dolar. Jika dolar menguat, maka pendapatan dalam rupiah akan meningkat.