sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Laba JPMorgan Merosot 28 Persen Terimbas Kenaikan Suku Bunga

Market news editor Febrina Ratna
15/07/2022 07:51 WIB
JPMorgan Chase mencatatkan penurunan laba hingga 28% pada kuartal kedua tahun ini. Salah satu faktornya suku bunga yang terus naik.
Laba JPMorgan Merosot 28 Persen Terimbas Kenaikan Suku Bunga. (Foto: MNC Media)
Laba JPMorgan Merosot 28 Persen Terimbas Kenaikan Suku Bunga. (Foto: MNC Media)

IDXChannelJPMorgan Chase mencatatkan penurunan laba hingga 28% pada kuartal kedua tahun ini. Salah satu faktornya suku bunga yang terus naik yang akhirnya berdampak pada konsumen dan perusahaan.

Dilansir dari APNEWS.com, laba bank terbesar di Amerika Serikat itu pada kuartal II 2022 mencapai USD8,65 miliar atau USD2,76 per saham pada kuartal II 2022. Nilai tersebut turun dibandingkan laba USD11,95 miliar atau USD3,78 per saham pada periode yang sama tahun lalu. Laba tahun lalu ditopang oleh pelepasan dana cadangan atau dana yang disisihkan bank untuk menutupi potensi pinjaman macet selama pandemi.

Sementara itu, total pendapatan bank tersebut pada kuartal II 2022 mencapai USD30,7 miliar, lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu sebesar USD30,5 miliar.

Di sisi lain, CEO JPMorgan, Jamie Dimon, menyatakan pada awal musim panas bahwa kemungkinan ada ‘badai’ ekonomi akibat tindakan Federal Reserve (The Fed) dalam mengatasi inflasi, perang di Ukraina, dan tantangan lainnya.

“Saya sama sekali tidak mengubah pandangan saya. Negatif yang saya tunjukan, risiko di masa depan, masih risiko yang sama. Mereka lebih dekat dari sebelumnya,” ujar Dimon.

Dia mengatakan tidak ingin menempatkan prediksi pada penurunan ekonomi yang dalam, tetapi pihaknya siap untuk itu dan melayani konsumennya.

Meskipun bank yang berbasis di New York itu memprediksi dana cadangan untuk menutup kerugian pinjaman jika terjadi resesi atau malapetaka lain hanya tersisa USD428 juta. Alhasil, JPMorgan menangguhkan program pembelian kembali sahamnya untuk menghemat modal.

Kinerja JPMorgan yang merosot juga memengaruhi indeks saham AS. Itu karena kinerja bank tersebut berada di bawah ekspektasi Wall Street.

Analis yang disurvei oleh FactSet mengharapkan bak tersebut memperoleh laba sebesar USD2,89 per saham. Akibatnya, saham JPMorgan terkoreksi hingga 3,5% dan ditutup di level USD108 dan menekan indeks S&P melemah pada penutupan perdagangan Kamis (14/7/2022).

Adapun, saham JPMorgan telah anjlok 31,8% sejak aawl tahun. Sementara itu, Indeks KBW Bank telah turun 25,6%.

Saham bank tersebut sepanjang tahun ini memang tertekan karena investor khwatir terhadap langkah The Fed menaikkan suku bunga untuk memerangi inflasi. Kenaikan suku bunga itu membuka peluang resesi ekonomi.

Jika resesi terjadi, pengangguran di AS akan meningkat dan kemungkinan tidak mampu membayar punjaman ke bank. Ketakutan tersebut mencuat dibandingkan potensi kenaikan pendapatan bank dari suku bunga yang lebih tinggi.

(FRI)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement