Dari sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan dan biaya langsung lainnya tercatat sebesar USD902,96 juta atau Rp14,11 triliun. Dengan rincian, penyusutan, deplesi, dan amortisasi sebesar USD478,03 juta atau Rp7,47 triliun.
Kemudian, biaya produksi dan lifting sebesar USD265,35 juta atau Rp4,14 triliun, dan biaya pembelian minyak mentah sebesar USD100,23 juta atau Rp1,56 triliun.
Selanjutnya, beban pokok penjualan tenaga listrik dan jasa terkait lainnya sebesar USD34,35 juta atau Rp537,04 miliar, biaya jasa tercatat sebesar USD14,90 juta atau Rp232,96 miliar, dan beban eksplorasi sebesar USD10,09 juta atau Rp157,78 miliar.
Hingga akhir September 2022, total nilai aset MEDC tercatat sebesar USD6,87 miliar atau Rp107,44 triliun, tumbuh 20,91% dari posisi akhir tahun lalu sebesar USD5,68 miliar. Adapun, liabilitas perseroan sebesar USD5,23 miliar atau Rp81,80 triliun, dan ekuitas sebesar USD1,64 miliar atau Rp25,64 triliun.
Ke depan, pada kondisi pasar yang cukup baik seperti sekarang ini, perseroan optimistis bahwa kinerja hingga akhir tahun dapat dipertahankan dengan baik. Adapun, kegiatan eksplorasi perseroan akan berfokus pada peluang eksplorasi yang berada dekat dengan fasilitas infrastruktur produksi, sehingga lebih cepat untuk dimonetisasi.
(FRI)