Di sisi lain, ketegangan geopolitik global memengaruhi stabilitas ekonomi dunia, menciptakan ketidakpastian dalam investasi dan pengembangan energi bersih.
Fluktuasi ekonomi dan volatilitas nilai tukar juga turut berdampak pada investasi, pendanaan, dan percepatan proyek energi terbarukan, termasuk panas bumi.
Direktur Keuangan PGE, Yurizki Rio mengatakan, kinerja kas operasional yang kuat membuktikan efektivitas strategi bisnis berkelanjutan yang dijalankan manajemen.
Hasil yang diraih sejauh ini juga menunjukkan bahwa kinerja perusahaan masih tetap berada di jalur bisnis yang kuat dalam mendukung terwujudnya transisi energi nasional, sekaligus juga upaya mengejar target kapasitas terpasang 1 gigawatt (GW) yang dikelola secara mandiri dalam 2-3 tahun mendatang.
Jika dilihat, posisi kas bersih dari aktivitas operasi per akhir Maret 2025 tercatat naik 12,04 persen secara yoy menjadi USD77,47 juta. Sementara kas dan setara kas tumbuh 7,43 persen menjadi USD703,86 juta.
“Kami berkomitmen mempercepat pengembangan panas bumi dengan mengoptimalkan efisiensi operasional. Oleh karena itu, kami menerapkan strategi belanja yang diarahkan untuk mendukung pertumbuhan jangka Panjang," kata Yurizki dalam keterangannya, Selasa (28/4/2025).