sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Laba PGEO Merosot 33 Persen di Kuartal I-2025, Jadi Segini

Market news editor Fiki Ariyanti
28/04/2025 19:43 WIB
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) membukukan penurunan laba bersih sebesar 33,97 persen di kuartal I-2025.
Laba PGEO Merosot 33 Persen di Kuartal I-2025, Jadi Segini (foto dok pge)
Laba PGEO Merosot 33 Persen di Kuartal I-2025, Jadi Segini (foto dok pge)

"Kinerja solid PGE selama beberapa tahun terakhir menjadi pondasi kuat untuk pertumbuhan berkelanjutan. Hal tersebut menjadi bekal kami untuk terus berekspansi secara lebih agresif untuk memberi manfaat yang lebih luas bagi masyarakat," tuturnya.

Beberapa proyek kunci PGE untuk mencapai target tersebut mencakup pengembangan Lumut Balai Unit 2 (55 MW), Hululais Unit 1 & 2 (110 MW), serta sejumlah proyek co-generation dengan total kapasitas 230 MW.

Proyek Lumut Balai Unit 2 ditargetkan mulai beroperasi pada pertengahan tahun ini. 

“Proyek ini akan memperkuat portofolio energi hijau PGE dan menjadi sinyal optimistis kami untuk mendorong peningkatan operasional dan kinerja keuangan sepanjang 2025,” ujar Yurizki.

Selain itu, perseroan berkomitmen untuk menyediakan energi bersih berbasis panas bumi yang andal, meningkatkan kontribusi energi baru, dan terbarukan dalam bauran energi nasional, serta berkontribusi pada target Net Zero Emission Indonesia 2060.

Direktur Utama PGE, Julfi Hadi mengungkapkan, melalui pencapaian ini, PGE menegaskan peran sentralnya dalam mempercepat transisi energi hijau di Tanah Air dan mewujudkan masa depan energi berdaulat untuk bangsa.

“Kami fokus untuk mempercepat pengembangan energi panas bumi. Saat ini, kami memprioritaskan investasi strategis guna mencapai target tersebut. Kami juga terus menjaga profitabilitas yang sehat, kas operasional yang kuat, serta efisiensi dalam pengelolaan biaya,” katanya.

PGE saat ini mengelola kapasitas terpasang sebesar 1.887 MW, terdiri dari 672 MW yang dikelola mandiri dan 1.205 MW bersama mitra. PGE optimistis dapat meningkatkan kapasitas terpasang mandiri menjadi 1 GW dalam dua tahun ke depan, dan 1,7 GW pada 2033.

(Fiki Ariyanti)

Halaman : 1 2 3 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement