Kevin menilai peluang penguatan terbuka melalui rencana penjualan lahan Bali dan aksi korporasi di unit properti investasi.
Selain itu, Kevin juga menilai peluang IPO Summarecon Investment Property (SMIP) juga dapat menjadi katalis, dengan estimasi nilai ekuitas Rp13 triliun hingga Rp26 triliun.
"Ini bisa lebih tinggi dari market cap SMRA saat ini Rp7,3 triliun,” kata Kevin.
Dari sisi pra-penjualan, Maybank memperkirakan SMRA mampu mencatat pertumbuhan 13,8 persen pada 2025. Potensi pemangkasan suku bunga juga menjadi faktor pendukung.
“SMRA adalah top pick kami karena menawarkan leverage earnings paling kuat terhadap rate cut berkat gearing yang tinggi, didukung neraca yang makin sehat dan valuasi yang tertekan,” ujar Kevin.
Hingga Jumat (12/9/2025) pukul 10.43 WIB, saham SMRA naik 1,34 persen ke Rp454.
(DESI ANGRIANI)