IDXChannel - Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserves (The Fed) dilaporkan bakal kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin pada pekan depan, sebagai bagian dari upaya lanjutan penanganan inflasi di negara tersebut.
Pihak regulator diyakini akan terus mendorong harga pasar untuk melakukan kenaikan suku bunga ketiga secara berturut-turut. Para ekonom memprediksi bahwa 44 dari 77 pejabat bank sentral bakal sepakat kebijakan kenaikan suku bunga sebesar 75 bps pekan depan.
Jika spekulasi tersebut benar-benar terealisasi, maka tentu hal itu akan membawa suku bunga The Fed ke kisaran target 3 hingga 3,25 persen, yang merupakan level tertinggi sejak awal 2008 lalu.
“Jika ada perubahan terkait kebijakan The Fed dalam beberapa bulan terakhir, itu mengarah pada komitmen yang lebih kuat untuk mengurangi inflasi, bahkan dengan risiko penurunan (pertumbuhan ekonomi)," ujar Kepala Ekonom AS di Bank of America Securities, Michael Gapen, sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (13/9/22).
Para ekonom juga memprediksi bahwa prospek suku bunga di bulan September bisa berubah jika inflasi turun. Survei yang dilakukan Reuters memperkirakan, CPI akan naik 8,1 persen dalam 12 bulan hingga Agustus, serta CPI akan melonjak 8,5 persen dalam 12 bulan hingga Juli.
“Kami tidak melihat The Fed akan memangkas suku bunga tahun depan. Mereka tidak akan memiliki cukup bukti bahwa inflasi terus menurun menuju target," ujar Ekonom Senior di BMO Capital Markets, Sal Guatieri, dalam laporan yang sama.
Gubernur The Fed, Jerome Powell, menyatakan bahwa pihaknya akan selalu siap untuk menaikkan suku bunga setinggi yang diperlukan, dan akan mempertahankannya demi menurunkan inflasi ke level dua persen. (TSA)
Penulis: Bayu Rama