Di samping itu, ekspektasi pelonggaran moneter di global juga dipicu oleh melambatnya ekonomi yang saat ini terjadi di global. “Terjaganya fundamental ekonomi dalam negeri turut menjadi penopang penguatan pasar, seperti terkendalinya nilai tukar Rupiah,” ujar Roby.
Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, Indonesia Composite Bond Index (ICBI) naik sebesar +6,48% year to date (ytd) ke level 367,1162.
Kenaikan ICBI didorong oleh indeks return obligasi pemerintah (INDOBeXG-TR) yang naik +6,61% year to date, dan indeks return obligasi korporasi (INDOBeXC-TR) naik +4,64% year to date.
Roby menambahkan, kurva yield PHEI-IGSYC juga menunjukkan pola bullish dengan penurunan rata-rata yield terbesar dialami kelompok tenor menengah (5-7 tahun), yakni -59,95 bps year to date.
Kemudian disusul oleh kelompok tenor panjang (lebih dari 7 tahun) yang turun -57,25 bps year to date, serta tenor pendek (kurang dari 5 tahun) turun -21,17 bps year to date.
(DES)