sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Larangan Ekspor Biji Mentah Berlaku, Debut Perdana Amman Mineral (AMMN) Esok Hari Aman?  

Market news editor Desi Angriani
04/07/2023 13:43 WIB
AMMN dikabarkan menetapkan harga penawaran umum atau offering Rp1.695 per saham dengan potensi dana segar sebesar Rp10,71 triliun.
Larangan Ekspor Biji Mentah Berlaku, Debut Perdana Amman Mineral (AMMN) Esok Hari Aman? (Foto: MNC Media)  
Larangan Ekspor Biji Mentah Berlaku, Debut Perdana Amman Mineral (AMMN) Esok Hari Aman? (Foto: MNC Media)  

IDXChannel - Pemerintah melarang ekspor bijih mentah mulai awal Juni 2023 demi meningkatkan nilai tambah dan menggenjot pendapatan devisa.

Hal ini mengharuskan perusahaan tambang memiliki smelter agar produk mentah berupa timah, nikel, tembaga, emas, dan perak dapat mencapai tingkat yang memenuhi standar sebagai bahan baku produk akhir.

Sayangnya hingga 1 Februari 2023, jumlah smelter di Indonesia baru mencapai 91 unit. Dari jumlah itu, baru 48 unit yang beroperasi. Lantas apakah larangan ini ekspor biji mentah akan mempengaruhi sentimen perusahaan tambang yang akan melantai di bursa?

Salah satu calon emiten tambang yang dijadwalkan debut perdana esok hari yakni PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN). Perseroan dikabarkan menetapkan harga penawaran umum atau offering Rp1.695 per saham dan berpotensi meraup dana segar sebesar USD715 juta atau Rp10,71 triliun.

Dengan target himpunan dana hingga Rp10,71 triliun, penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) Amman Mineral juga menjadi salah satu yang paling jumbo di tahun ini.

Head of Retail Investment Trimegah Sekuritas Glen Riyanto menyebut, AMMN merupakan salah satu emiten yang memiliki smelter sehingga larangan tersebut tidak akan memberikan dampak negatif.

Apalagi PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) berencana memasok hasil tambangnya ke Amman Mineral lantaran tidak memiliki smelter.

"Mereka itu mempunyai smelter. Kalau sobat Investor denger BRMS akan menjual or-nya ke Amman Mineral. Jadi Amman Mineral nya yang mengelola, jadi kalau or ini di band secara penuh maka Amman mineral aman punya smelter," ujarnya dalam dalam live Instagram IDX Channel dengan tema Prospek Saham Pertambangan di Semester II-2023 dikutip Selasa (4/7/2023).

Di sisi lain, Amman Mineral tengah membangun smelter dengan nilai investasi setara Rp14,7 triliun yang ditargetkan rampung pada 2024. Target ini sama seperti target beroperasinya pabrik tembaga BRMS di Gorontalo secara komersial.

Vice President Infovesta Wawan Hendrayana menambahkan, dengan pembangunan smelter dan perkembangan ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri, kinerja perseroan juga diproyeksi mengalami peningkatan. Namun, dari sisi sektoral, saat ini saham-saham pertambangan tengah dalam tren penurunan.

“Kalau mau ikut IPO-nya itu ada cut loss poinnya juga karena dari sisi industrinya sedang dalam tren turun,” kata Wawan dalam Market Buzz IDX Channel.

(DES/ Alya Mardiatul)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement