sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Lepas Aset Dua PLTU, TOBA Bukukan Rugi Rp1,84 Triliun di Semester I-2025

Market news editor Desi Angriani
30/07/2025 19:14 WIB
PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mencatatkan rugi bersih USD115,3 juta atau setara Rp1,84 triliun (kurs Rp16.000 per USD).
Lepas Aset Dua PLTU, TOBA Bukukan Rugi Rp1,84 Triliun di Semester I-2025 (Foto: dok TOBA)
Lepas Aset Dua PLTU, TOBA Bukukan Rugi Rp1,84 Triliun di Semester I-2025 (Foto: dok TOBA)

IDXChannel - PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mencatatkan rugi bersih USD115,3 juta atau setara Rp1,84 triliun (kurs Rp16.000 per USD).

Penurunan kinerja disebabkan oleh pencatatan rugi non-kas sebesar USD96,7 juta dari divestasi dua anak usaha pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) PT Minahasa Cahaya Lestari (MCL) dan PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP).

"Kerugian tersebut tidak berdampak pada arus kas perseroan, justru menghasilkan tambahan dana segar berupa pemasukan ke dalam kas sebesar USD123,6 juta," ujar Direktur TBS Energi Utama Juli Oktarina dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (30/7/2025).

Sejalan dengan kerugian, pendapatan konsolidasian juga turun menjadi sebesar USD172,2 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD248,7 juta. 

Hal ini disebabkan oleh turunnya volume penjualan segmen pertambangan batu bara dari 1,7 juta ton menjadi 0,7 juta ton, serta turunnya harga jual rata-rata dari USD83 per ton menjadi USD52,9 per ton. 

Tren penurunan harga ini sejalan dengan pergerakan indeks harga batu bara global yang terus melandai sejak tahun lalu. Sementara itu, penurunan volume penjualan terjadi karena melemahnya permintaan batubara secara global dan keputusan perseroan untuk menyesuaikan strategi penjualan demi menanti momentum harga yang lebih menguntungkan.

Adapun segmen bisnis pertambangan dan perdagangan batu bara mencatatkan pendapatan sebesar USD91,6 juta atau berkontribusi 53 persen terhadap total pendapatan perseroan, turun dari 82 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Juli menjelaskan, penurunan pendapatan mencerminkan komitmen TBS dalam mengurangi ketergantungan terhadap sektor batubara dan mempercepat transisi menuju portofolio bisnis yang lebih hijau dan berkelanjutan seperti pengelolaan limbah, energi terbarukan, dan kendaraan listrik, yang cenderung tidak dipengaruhi oleh dinamika harga batu bara.

Penjualan dua unit PLTU berkontribusi signifikan terhadap pengurangan emisi karbon yakni sebesar 1,4 juta ton setara CO₂ (tCO₂e) atau setara dengan penurunan emisi sebesar 86 persen dalam setahun. 

Sementara itu, pilar baru TBS dalam bisnis pengelolaan sampah mulai menunjukkan kontribusi positif secara signifikan. Unit usaha ini membukukan pendapatan sebesar USD59,6 juta dengan EBITDA mencapai USD10 juta hingga akhir Juni 2025.

“Kami melihat bisnis pengelolaan sampah sebagai elemen kunci dalam transformasi TBS ke depan. Selain memiliki potensi pertumbuhan yang kuat, sektor ini memberikan kontribusi nyata terhadap lingkungan dan kualitas hidup masyarakat. Dengan kapabilitas dan skala yang kami miliki saat ini, kami percaya bisnis ini akan menjadi salah satu motor penggerak utama pertumbuhan jangka panjang TBS,” tutur Juli.

(DESI ANGRIANI)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement