"Kami memperkirakan revenue akan bertumbuh double digit atau sekitar 23 persen sampai dengan 24 persen," ujar Denny.
Untuk informasi, berdasarkan laporan keuangan PACK yang berakhir 31 Juli 2022, perseroan mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 40,97 persen menjadi Rp26,22 miliar dibanding per 31 Juli 2021 yang senilai Rp18,6 miliar.
Sehingga, selama tujuh bulan pertama di 2022, PACK berhasil meraih laba bersih tahun berjalan sebesar Rp705,95 juta.
Menurut Denny, keberhasilan perusahaan pemilik brand FlexyPack dalam melaksanakan penawaran umum perdana saham (IPO) akan memuluskan kinerja operasional perseroan ke depannya. Karena, aksi korporasi ini akan mendukung pemenuhan kebutuhan modal kerja maupun belanja modal PACK.
Rencananya, sebesar 79 persen dana hasil IPO akan digunakan oleh PACK untuk modal kerja, sedangkan sisanya akan dimanfaatkan sebagai anggaran belanja modal. Sementara itu, dana hasil pelaksanaan waran juga akan digunakan PACK sebagai modal kerja.
(FAY)