Menurut Hans, langkah menjual saham teknologi pada periode bunga mulai naik dan cenderung tinggi merupakan pilihan yang kurang tepat.
"Harga saat ini tidak optimal bagi investor, karena masalah sentimen ekonomi. Investor yang sudah lama berinvestasi di GOTO pasti lebih sabar menanti sampai harga sahamnya lebih optimal,” tutur Hans.
Bahkan meski harga saham GOTO sempat menyentuh Auto Reject Bawah (ARB), faktanya sejumlah investor masih tetap tertarik untuk melakukan pembelian. Data RTI mencatat, broker favorit investor Asing, JP Morgan, aktif menampung saham GOTO hingga 500 juta saham pada perdagangan kemarin.
Akumulasi juga ditunjukkan broker Mirae Sekuritas dan sekuritas lainnya. Pada perdagangan kemarin, investor asing melakukan aksi jual dan beli hingga Rp1,8 triliun. Sedangkan sisanya, dalam volume lebih kecil, dilakukan oleh investor domestik.
Hans menjelaskan, investor yang baru membeli saham GOTO juga sudah pasti telah melakukan evaluasi secara cermat, termasuk potensi bisnis di masa yang akan datang.